Cerita Hari Ini

Rabu, 17 Maret 2020

Tak berasa sudah 7 hari terlewati. Masih bertahan di Kediri. Sebenarnya rencana hari ini untuk jalan jalan di Kota Kediri berjalan kurang sempurna. Sudah banyak tempat wisata yang sepi dan ditutup. Sepertinya penutupan tempat wisata, baru diberlakukan per hari ini di Kediri. Saya sudah sempat mendatangi beberapa tempat wisata dan berfoto-foto walaupun hanya dari luar. Dan mencari informasi dari orang sekitar.

Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Goa Selomangleng yang terletak di kaki gunung Klotok Kelurahan Pojok Kecamatan Mojoroto Kota Kediri. Goa ini diperkirakan dibuat pada abad 10-11 Masehi. Berdasarkan cerita rakyat, Goa Selomangleng adalah tempat pertapaan Dewi Kilisuci (Sanggramawijaya Tunggadewi), putri Mahkota Raja Airlangga (Kerajaan Kahuripan).

Melongok ke dalam goa, suasana gelap gulita dan aroma dupa yang cukup menyengat datang menyambut pengunjung. Kesan mistis terasa kental sekali saat berada di dalamnya. Saya pun berani melongok kedalam gua dikarenakan sudah ada beberapa orang yang ada didalam goa. Sepertinya warga sekitar. Sebenarnya kawasan Goa Selomangleng ini cukup luas, karena ada beberapa area seperti Museum Airlangga, kolam renang, pura, dll. Banyak juga warga yang menjadikan area ini untuk tempat joging, main sepeda, dll.

Goa Selomangleng

Menurut saya Goa Selomangleng ini masih asri dan alami. Sepertinya perlu ditambahkan beberapa fasilitas umum agar lebih menarik perhatian pengunjung lagi. Tak jauh dari Goa terdapat Museum Airlangga. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan Museum Airlangga merupakan Museum milik Pemerintah Kota Kediri yang menampung 147 buah koleksi arkeologi maupun etnografi. Museum ini berdiri pada tanggal 30 November 1991. Museum ini menyimpan koleksi arkeologi masa kejayaan Kerajaan Kediri. Sayangnya saya tidak bisa masuk kedalam museum dikarenakan museum sedang tutup.

Museum Airlangga

Setelah dari Goa Selomangleng saya menuju Monumen Simpang Lima Gumul atau biasa disingkat SLG. SLG adalah salah satu bangunan yang menjadi ikon Kabupaten Kediri yang bentuknya menyerupai Arc de Triomphe yang berada di Paris, Perancis. Bangunan ini terletak di Desa Tugurejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tepatnya di pusat pertemuan lima jalan yang menuju ke Gampengrejo, Pagu, Pare, Pesantren dan Plosoklaten, Kediri.

Monumen Simpang Lima Gumul

Setelah berwisata saya mampir ke tempat makan di Jl. Dhoho tepatnya di Soto Podjok lokasinya di dekat stasiun Kediri. Soto berkuah bening yang segar, ditambah dengan perasan jeruk nipis dan sambal jauh lebih nikmat. Saya juga pesan tahu goreng Kediri diberi siraman kecap manis. Tahunya garing tapi dalamnya lembut. Dan pasti rasanya agak manis dari kecap.

 

Sehabis makan saya ingin jalan jalan sekitar daerah tersebut. Saya menemukan banyak gedung seperti gedung Bank Indonesia, Kantor Walikota Kediri, Gedung KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara), lalu ada Monumen Pancasila. Saya senang jalan kaki di Kediri, karena menurut saya suasana Jawa nya masih terasa. Masih banyak juga trotoar untuk pejalan kaki. Masih ada beberapa tempat yang teduh.

Kantor Walikota Kediri
KPPN Kediri

Walaupun hari ini saya agak kecewa karena penutupan tempat wisata, tapi harus kita dukung karena hal tersebut sebagai salah satu cara pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus corona yang saat ini menjadi hal yang menyeramkan untuk kita.

12 Replies to “Cerita Hari Ini”

  1. Kayaknya keren juga SLG di Kediri, jadi pengen kesana. Hehe. Semangat mba meskipun tempat wisata udah pada ditutup, semoga pejalanan pulangnya lancar tetap stay safe yaa, kangenn deh. wkwk

    1. Keren pah, SLG kayak Arc de Triomphe nya Paris. Nanti kalo ada kesmpatan main ke Kediri.Btw kangen sama aku atau sama dia heheh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *